Seluruh transaksi keuangan yang timbul akibat kegiatan perdagangan dapat dicatat pada jurnal umum dan jurnal khusus. Nah, pada materi kali ini akan dibahas mengenai pencatatan transaksi keuangan ke dalam jurnal umum. Ada dua metode pencatatan transaksi keuangan dalam perusahaan dagang, yaitu metode fisik/periodik dan metode perpetual.
Untuk
mempermudah proses pencatatan dalam Perusahaan Dagang maka perlu
menggunakan sistem pencatatan dengan beberapa transaksi khusus, yaitu
Jurnal Khusus. jurnal khusus Merupakan jurnal yang terdiri dari beberapa
bagian yang dirancang secara khusus untuk mencatat transaksi yang
bersifat sama dan sering terjadi atau berulang-ulang, dengan tujuan
supaya dapat bekerja secara efektif dan efisien.
Akun- akun Khusus yang terdapat pada Perusahaan Dagang ialah
1. Pembelian (Retur Pembelian dan Potongan Pembelian)
2. Penjualan (Retur Penjualan dan Potongan Penjualan)
3. HPP (Harga Pokok Penjualan)
4. Persediaan Barang Dagang
Syarat Pembayaran Perusahaan Dagang
Syarat pembayaran adalah perjanjian antara sang penjual dan
pembeli untuk pembayaran barang-barang dagang yang dibeli. Dengan
demikian, batas antara pembelian tunai dan pembelian kredit menjadi
jelas. Beberapa syarat pembayaran yang biasa digunakan dalam transaksi
adalah sebagai berikut.
a. Syarat 2/10, n/30, artinya jika pembayaran dilakukan dalam jangka
waktu sepuluh hari atau kurang akan mendapat potongan 2% dan pembayaran
neto faktur paling lambat 30 hari.
b. Syarat 2/10, 1/15, n/30, artinya jika pembayaran dilakukan dalam
jangka waktu sepuluh hari atau kurang akan mendapat potongan 2%. Tetapi
jika pembayaran dilakukan setelah lewat batas 10 hari sampai 15 hari,
akan mendapat potongan 1%. Pembayaran neto faktur paling lambat 30 hari.
c. Syarat n/60, artinya pembayaran dilakukan selambat-lambatnya 60 hari setelah tanggal transaksi jual beli.
d. Syarat EOM (end of month), artinya harga neto faktur harus dibayar
pada akhir bulan atau pada bulan di mana transaksi penjualan itu
terjadi.
Terdapat dua
sistem untuk menentukan Persediaan yang biasa digunakan dalam Perusahaan
Dagang ada Metode Perpetual dan Metode Periodik. Sistem pencatatan
metode perpetual disebut juga metode buku adalah sistem dimana setiap
persediaan yang masuk dan keluar dicatat di pembukuan. Sementara metode
periodik dilakukan dengan menghitung jumlah persediaan di akhir suatu
periode untuk melakukan pembukuannya.
Harga pokok
barang yang telah laku dijual biasa disebut juga Harga Pokok Penjualan
(HPP). Untuk mendapat memahami cara menentukan harga pokok penjualan
pada suatu periode, kita harus memahami dahulu pengertian persediaan
dagangan dan harga pembelian bersih. Cara menghitung HPP bisa dijabarkan
sebagai berikut.
Persediaan Barang Dagang Awal + Pembelian + Beban Angkut Pembelian - Potongan Pembelian - Retur Pembelian - Persediaan Barang Dagang Akhir =
Jurnal Khusus Perusahaan Dagang:
b. Jurnal Pembelian, adalah jurnal yang digunakan apabila suatu perusahaan melakukan kegiatan pembelian secara kredit kepada supplier atau pemasok.
c. Jurnal
Penerimaan Kas, adalah buku jurnal yang digunakan untuk mencatat semua
transaksi penerimaan uang atau uang tunai.
d. Jurnal
Pengeluaran Kas, adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat semua transaksi
pengeluaran uang kas atau pembayaran uang tunai.
e. Jurnal
Umum, adalah buku jurnal yang digunakan untuk mencatat semua transaksi yang
tidak dapat dicatat dalam keempat jurnal khusus di atas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar