Daftar Isi
Kata Pengantar
Bab I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bab II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Manusia dan Kebudayaan
2.2 Hubungan Manusia dan Kebudayaan
2.3 Unsur- Unsur Budaya
Bab III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Kritik dan Saran
Daftar Pustaka
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
ESA yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil menyelesaikan Makalah ini
dengan tepat pada waktunya yang berjudul “Manusia
Dan Keadilan”
Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian “Manusia Dan Keadilan“.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai
akhir. Semoga Tuhan senantiasa melancarkan segala usaha kita. Amin.
Bekasi,
31 Oktober 2015
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Indonesia sangat dikenal dengan
negara yang memiliki keragaman budayanya. Manusia dan kebudayaan adalah satu
hal keterkaitan yang tidak bisa di pisahkan karena dimana manusia itu hidup dan
menetap pasti manusia akan hidup sesuai dengan kebudayaan yang ada di daerah tempat menetapnya itu .
Manusia merupakan makhluk sosial
yang berinteraksi atau bersosialisasi satu sama lain dengan melakukan suatu
kebiasaan-kebiasaan yang terus berkembang dan kebiasaan-kebiasaan
tersebut akan menjadi kebudayaan. Setiap manusia juga memiliki kebudayaan yang
berbeda-beda, itu disebabkan mereka memiliki ciri khas tersendiri di wilayahnya
masing- masing sehingga manusia di manapun memiliki kebudayaan yang berbeda-
beda. Perbedaan kebudayaan disebabkan oleh perbedaan yang dimiliki seperti
faktor Lingkungan, faktor Alam, manusia itu sendiri dan berbagai faktor lainnya
kemudian menimbulkan Keberagaman budaya tersebut dengan seiring berkembangnya
teknlogi informasi dan komunikasi yang masuk ke Indonesia diharapkan dapat
dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap kebudayaan masing – masing
daerah, karena kebudayaan merupakan jembatan yang menghubungkan dengan manusia
yang lain.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Manusia Dan
Kebudayaan
Manusia di alam dunia ini memegang
peranan yang unik dan dapat dipandang dari banyak segi. Dalam ilmu Eksakta,
manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel- partikel atom yang membentuk
jaringan- jaringan system yang dimiliki oleh manusia (ilmu Kimia), Manusia
merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama
yang lain dan merupakan kumpulan dari energi
(Ilmu Fisika), manusia merupakan makhluk biologis yang tergolong dalam golongan
makhluk mamalia (Ilmu Biologi). Dalam ilmu- ilmu sosial, manusia merupakan
makluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap
kegiatan sering disebut homo economicus (Ilmu Ekonomi), manusia merupakan
makhluk social yang tidak dapat berdiri sendiri (Ilmu sosiologi), Makhluk yang
selalu ingin mempunyai kekuasaan (Politik), makhluk yang berbudaya, sering
disebut homo-humanus (Filsafat), dan lain sebagainya.
Sedangkan, Kata Kebudayaan berawal
dari kata cultuur (bahasa Belanda) = culture (bahasa Inggris) = tsaqafah
mengolah,mengerjakan,menyuburkan,dan mengembangkan,terutama mengolah tanah atau
bertani. Dari segi arti ini berkembanglah arti culture sebagai “ segala daya
dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam. Ditinjau dari sudut
bahasa Indonesia, kebudayaan berasal dari bahasa Sansakerta “Budhayah”,yaitu
bentuk jamak dari buddhi yang berarti budhi atau akal.
Pendapat lain mengatakan, bahwa kata
budaya adalah sebagai suatu perkembangan dari kata majemuk budidaya, yang
berarti daya dan budi. Karena itu mereka membedakan antara budaya dan
kebudayaan. Budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta, karsa dan rasa, dan
kebudayaan adalah hasil dari cipta, karsa dan rasa tersebut.
2.2 Hubungan
Manusia Dan Kebudayaan
Dipandang dari
sudut Antropologi,Manusia dapat ditinjau dari 2 segi, yaitu :
> Manusia
sebagai makhluk biologi.
> Manusia
sosio-budaya.
Sebagai
makhluk biologi, manusia dipelajari dalam ilmu biologi atau anatomi.
Sebagai makhluk
sosio-budaya manusia dipelajari dalam antropologi budaya.
Antropologi
budaya menyelidiki seluruh cara hidup manusia, bagaimana manusia dengan akal
budinya dan struktur fisiknya dapat mengubah lingkungan sesuai pengalamannya.
Akhirnya
terdapat konsepsi tentang kebudayaan manusia yang menganalisis masalah- masalah
hidup sosial kebudayaan manusia. konsepsi tersebut ternyata memberi gambaran
bahwa hanya manusia lah yang mampu berkebudayaan. sedangkan pada hewan tidak
memiliki kemampuan tersebut .Maka dari itu dapat disimpulkan: “Bahwa hanya
manusia lah yang dapat menghasilkan kebudayaan, sebaliknya tidak ada kebudayaan
tanpa manusia”.
2.3 Unsur- Unsur
Budaya
Beberapa orang sarjana, telah
mencoba merumuskan unsur- unsur pokok kebudayaan, misalnya Melville J.
Herkovits mengajukan pendapatnya tentang unsur kebudayaan. Dikatakannya hanya
ada empat unsur dalam kebudayaan, yaitu alat- alat teknologi, system ekonomi,
keluarga, dan kekuatan politik. Sedangkan, Bronislaw Malinowski mengatak bahwa
unsur- unsur itu terdiri sistem norma, Organisasi ekonomi, alat- alat atau
lembaga ataupun petugas pendidikan, dan organisasi kekuatan.
C.Kluckhohn di dalam karyanya berjudul
Universal Categories of Culture mengemukakan, bahwa ada tujuh unsure kebudayaan
universal, yaitu:
a) Bahasa
yaitu suatu sistem perlambangan yang
secara arbitrel dibentuk atas unsur – unsur bunyi ucapan manusia yang digunakan
sebagai gagasan sarana interaksi.
b) Sistem pengetahuan
Yaitu
semua hal yang diketahui manusia dalam suatu kebudayaan mengenai
lingkungan alam maupun sosialnya menurut azas – azas
susunan tertentu.
c) Sistem Organisasi
Kemasyarakatan
yaitu
keseluruhan sistem yang mengatur semua aspek kehidupan masyarakat dan
merupakan salah satu dari unsur kebudayaan universal.
d) Sistem tekhnologi dan peralatan
yaitu rangkaian konsep serta
aktivitas mengenai pengadaan, pemeliharaan, dan penggunaan sarana hidup manusia
dalam kebudayaannya.
e) Sistem mata pencarian
hidup dan sistem- sistem ekonomi
yaitu rangkaian aktivitas masyarakat
yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam konteks kebudayaan.
f) Kesenian
yaitu suatu sistem keindahan yang
didapatkan dari hasil kebudayaan serta memiliki nilai dan makna yang mendukung
eksistensi kebudayaan tersebut.
g) Sistem religi
yaitu rangkaian keyakinan mengenai
alam gaib, aktivitas upacaranya serta sarana yang berfungsi melaksanakan
komunikasi manusia dengan kekuatan alam gaib.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Secara umum hubungan manusia dan
kebudayaan adalah sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek
yang dilakukan manusia. Dalam ilmu sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai
sebagai dwi tunggal yang berarti walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya
merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan setelah kebudayaan
tercipta maka kebudayaan mengatur kehidupan manusia yang sesuai dengannya.
Manusia hidup karena adanya
kebudayaan, sementara itu kebudayaan akan terus hidup dan berkembang manakala
manusia mau melestarikan kebudayaan dan bukan merusaknya. Dengan demikian
manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, karena dalam
kehidupannya tidak mungkin tidak berurusan dengan hasil-hasil kebudayaan. kebudayaan
itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan juga dapat kita nikmati dengan panca
indera kita. Lagu, tari, dan bahasa merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang
dapat kita rasakan.
3.2 Kritik dan
Saran
Sebagai penulis yang menyusun makalah ini, penulis
sangat memerlukan kritikan dan saran demi kesempurnaan penyusunan makalah yang
selanjutnya agar bisa lebih bermanfaat dan
lebih baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Koentjaraningrat, Dr. “Manusia Dan Kebudayaan di Indonesia” , 1971.
Abu Ahmadi, Drs. “Antropologi Budaya” , CV .Pelangi, Surabaya, 1986.
Supribadi Sastrosupono, M. “Ilmu Budaya Dasar” , UKWS, Salatiga, 1987
dimyati.staff.gunadarma.ac.id/bab2-manusia_dan_kebudayaan.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar